Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun peradaban bangsa. Namun, akses terhadap pendidikan yang layak masih menjadi tantangan besar, terutama bagi masyarakat dari keluarga kurang mampu. Dalam konteks inilah, Beasiswa Khofifah muncul sebagai inisiatif strategis yang mencerminkan keberpihakan nyata seorang pemimpin terhadap dunia pendidikan dan rakyat kecil.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia menyambut baik hadirnya program beasiswa ini. ITS menilai bahwa Beasiswa Khofifah tidak hanya meringankan beban finansial mahasiswa, tetapi juga menjadi simbol keberpihakan pemimpin kepada generasi muda yang berpotensi namun terhambat oleh keterbatasan ekonomi.
Menurut pihak rektorat ITS, beasiswa ini memberikan harapan baru bagi banyak calon mahasiswa yang sebelumnya tidak berani bermimpi kuliah karena keterbatasan biaya. Kehadiran program ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah, melalui sosok Khofifah, tidak tinggal diam terhadap kesenjangan akses pendidikan.
Beasiswa Khofifah: Rincian dan Dampaknya
Beasiswa Khofifah dirancang untuk memberikan dukungan finansial kepada mahasiswa dari keluarga tidak mampu, khususnya yang berasal dari Jawa Timur. Program ini mencakup pembiayaan penuh, mulai dari biaya pendaftaran, uang kuliah tunggal (UKT), hingga biaya hidup mahasiswa setiap bulannya.
Salah satu keunggulan dari beasiswa ini adalah pendekatan komprehensifnya. Tidak hanya mencakup biaya akademik, tetapi juga aspek pendukung seperti tempat tinggal, transportasi, bahkan pembinaan karakter dan keterampilan.
ITS mencatat, sejak peluncuran program ini, jumlah mahasiswa yang dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa kendala ekonomi meningkat secara signifikan. Mahasiswa dari pelosok seperti Sumenep, Situbondo, Bondowoso, hingga daerah pegunungan di Trenggalek kini bisa menimba ilmu di perguruan tinggi ternama berkat bantuan tersebut.
“Ini bukan sekadar beasiswa, tapi bentuk nyata kehadiran negara melalui pemimpinnya. Ibu Khofifah telah menjawab kebutuhan masyarakat dengan aksi nyata,” ujar salah satu pejabat ITS.
Dukungan Akademik dan Sosial
Beasiswa Khofifah tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga pembinaan mental dan sosial. Mahasiswa penerima beasiswa diberi ruang untuk berkembang dalam berbagai program kepemimpinan, pelatihan soft skill, dan keterlibatan dalam kegiatan sosial.
Menurut ITS, pendekatan ini sangat sejalan dengan visi kampus dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga peka terhadap kondisi masyarakat. Dalam beberapa kegiatan sosial yang diinisiasi oleh mahasiswa, banyak dari mereka adalah penerima Beasiswa Khofifah yang merasa terdorong untuk “membayar kembali” kebaikan yang telah mereka terima.
Salah satu penerima beasiswa, Fitriani, mahasiswi jurusan Teknik Sipil, mengaku sangat terbantu oleh program ini. “Saya anak seorang buruh tani. Awalnya tidak percaya bisa kuliah di ITS. Tapi beasiswa ini seperti cahaya baru bagi masa depan saya,” katanya haru.
ITS: Mengapresiasi Keberpihakan Pemimpin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember secara terbuka memberikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, atas langkah berani dan visionernya. Pihak kampus menilai, tidak banyak kepala daerah yang memberikan perhatian serius terhadap pendidikan tinggi, apalagi dengan skema pendanaan menyeluruh seperti dalam Beasiswa Khofifah.
Rektor ITS menyatakan, “Ibu Khofifah bukan hanya pemimpin administratif, tetapi pemimpin dengan visi transformatif. Beliau melihat pendidikan bukan sebagai beban anggaran, tetapi sebagai investasi masa depan.”
Apresiasi ini juga datang dari para dosen dan tenaga pendidik. Mereka melihat semangat para mahasiswa penerima beasiswa yang jauh lebih besar dalam mengikuti perkuliahan. Beberapa di antaranya bahkan menunjukkan prestasi akademik dan non-akademik yang membanggakan.
Mendorong Mobilitas Sosial dan Keadilan Ekonomi
Beasiswa Khofifah juga dinilai sebagai instrumen mobilitas sosial yang efektif. Dalam masyarakat dengan ketimpangan ekonomi yang cukup lebar, pendidikan adalah jembatan terbaik untuk memperbaiki nasib. Namun, tanpa dukungan finansial, banyak anak muda dari keluarga miskin yang tidak pernah memiliki kesempatan menyeberangi jembatan tersebut.
ITS melihat, melalui beasiswa ini, anak-anak dari latar belakang keluarga petani, nelayan, buruh harian, dan pedagang kecil memiliki peluang yang sama dengan mereka yang berasal dari keluarga berada. Dengan demikian, beasiswa ini turut membantu mewujudkan keadilan ekonomi di tengah masyarakat.
Sosiolog dari ITS, Dr. Arief Suhartono, menilai bahwa program seperti Beasiswa Khofifah memiliki efek jangka panjang yang sangat besar. “Ketika satu anak dari keluarga miskin berhasil menjadi sarjana dan bekerja dengan penghasilan layak, maka seluruh keluarganya akan terdorong naik kelas secara ekonomi dan sosial,” ujarnya.
Penerapan Seleksi yang Transparan dan Objektif
Salah satu aspek yang membuat Beasiswa Khofifah dihargai oleh kalangan akademisi adalah mekanisme seleksinya yang transparan dan objektif. ITS, sebagai mitra dalam pelaksanaan program ini, ikut terlibat dalam proses verifikasi data calon penerima.
Penilaian tidak hanya berdasarkan nilai akademik, tetapi juga kondisi ekonomi, latar belakang keluarga, hingga wawancara yang menggali motivasi dan komitmen belajar dari calon mahasiswa. Proses ini memastikan bahwa beasiswa benar-benar sampai kepada mereka yang layak dan membutuhkan.
Transparansi ini mendapat respons positif dari masyarakat. Beberapa LSM dan lembaga pendidikan menyatakan bahwa program ini bisa menjadi model percontohan nasional tentang bagaimana seharusnya beasiswa pendidikan dikelola.
Harapan untuk Perluasan Program
Melihat dampak positif yang begitu besar, ITS dan sejumlah pihak berharap agar program Beasiswa Khofifah dapat terus dilanjutkan bahkan diperluas. Tidak hanya untuk perguruan tinggi negeri, tetapi juga swasta dan politeknik yang memiliki program unggulan.
Selain itu, ITS juga berharap agar program ini bisa menginspirasi pemerintah kabupaten/kota untuk membuat kebijakan serupa. Dengan dukungan dari berbagai level pemerintahan, beasiswa berbasis kebutuhan bisa menjadi solusi nyata terhadap krisis akses pendidikan tinggi di Indonesia.
“Bayangkan jika setiap daerah memiliki satu program beasiswa seperti ini. Anak-anak dari ujung desa hingga kota akan punya kesempatan yang sama. Itulah wujud keadilan sejati,” kata Rektor ITS.
Kepemimpinan yang Progresif
Kehadiran Beasiswa Khofifah tidak bisa dilepaskan dari karakter kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa sendiri. Sebagai figur yang memiliki latar belakang kuat dalam dunia sosial dan pemberdayaan perempuan, Khofifah dikenal sebagai pemimpin yang humanis, progresif, dan fokus pada pembangunan sumber daya manusia.
Langkahnya membangun pendidikan melalui jalur beasiswa ini mencerminkan pandangan jangka panjang. Ia tak hanya ingin menyejahterakan rakyat hari ini, tetapi mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi generasi berikutnya.
ITS menyebut bahwa model kepemimpinan seperti Khofifah patut dicontoh, karena menyentuh aspek fundamental pembangunan: pendidikan, keadilan sosial, dan pemberdayaan ekonomi rakyat kecil.
Penutup: Pendidikan sebagai Pilar Pembangunan
Beasiswa Khofifah adalah lebih dari sekadar bantuan dana pendidikan. Ia adalah wujud nyata bahwa negara—melalui pemimpinnya—hadir untuk menjamin hak dasar setiap warganya, yaitu memperoleh pendidikan layak.
ITS melihat program ini bukan hanya sebagai langkah kebijakan, melainkan sebagai pernyataan moral dan politik: bahwa masa depan bangsa ditentukan oleh keberpihakan terhadap mereka yang tertinggal. Dan bahwa pemimpin sejati bukan hanya mereka yang membangun gedung tinggi, tetapi mereka yang menanamkan harapan dalam hati rakyat kecil.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, program ini diharapkan bisa terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak inisiatif serupa di seluruh Indonesia. Pendidikan bukan lagi mimpi bagi yang tidak mampu—karena kini, negara telah mengetuk pintu rumah mereka dan berkata: “Ayo, kamu juga bisa kuliah.
Baca Juga : Kenali Penyebab Migrain dan Cara Mengatasinya dengan Tepat